JAKARTA – Aktivis Corong Rakyat, Hasan, mengecam narasi provokatif yang disebarkan melalui kanal YouTube Off The Record FNN terkait status Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menyebut judul video yang menyatakan bahwa IKN ‘turun pangkat’ menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Timur sebagai bentuk pembelokan fakta dan pembodohan publik.
“Mereka yang menyebar narasi seperti ini sedang mencoba memelintir persepsi publik. IKN tak pernah turun pangkat, karena statusnya secara hukum tetap sebagai Ibu Kota Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022,” tegas Hasan kepada media, Rabu (24/7).
Hasan menegaskan bahwa pembangunan IKN merupakan proses jangka panjang yang bertahap, bukan proyek instan yang bisa dinilai hanya dari keberadaan kantor atau kehadiran individu tertentu, seperti Wapres Gibran Rakabuming Raka.
“IKN bukan sekadar tempat ‘ngantor’. Ia adalah simbol transformasi tata kelola pemerintahan, keberlanjutan lingkungan, dan pemerataan pembangunan. Tidak hadirnya Gibran di satu titik waktu tidak serta-merta berarti penolakan atau kegagalan,” ujar Hasan.
Ia juga mengingatkan bahwa narasi yang dilebih-lebihkan dan bersifat sensasional seperti yang disebarkan oleh FNN berpotensi merusak semangat publik dan para investor terhadap proyek strategis nasional ini.
“Yang mereka lakukan bukan kritik, tapi manipulasi informasi untuk memancing emosi dan kebingungan. Kalau memang pro rakyat, mari kita kawal proyek ini agar lebih transparan dan partisipatif—bukan menjatuhkan dengan berita palsu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasan menyampaikan bahwa publik perlu cerdas memilah informasi. Kritik sah saja, kata dia, tapi harus berbasis fakta dan tidak menyesatkan.
“Bangsa ini tak akan maju kalau diskursus publiknya terus dijejali clickbait murahan. Kami di Corong Rakyat justru ingin memastikan bahwa proyek IKN ini tidak disabotase oleh opini-opini liar yang miskin substansi,” pungkas Hasan.
Tinggalkan Balasan